Sabtu, 10 Juli 2010

Till The End of Time (part 8.)

Keesokan harinya, aku tidak masuk sekolah, mataku bengkak, karena menangis kemarin. Ayahku masih marah kepadaku, ibuku sangat sedih dengan keadaanku dan sangat mencemaskan keadaan ayahku. “Tell me goodbye, tell me goodbye…” suara lagu tersebut berasal dari telepon genggam aku, haruskah aku mengangkatnya?

(Yang menelepon: Joon) Aku langsung mengangkatnya.

“Halo, Jo……..” sebelum aku siap berbicara, Joon langsung memotong, “Mira-chan! Kenapa kamu tidak masuk sekolah hari ini? Apakah kamu sakit? Kenapa kamu tidak mengabariku sama sekali?” suara Joon terdengar sangat cemas. “Joon, aku tidak apa-apa kok. Aku hanya kecapaian, kemarin aku tidur pada jam 2 pagi, karena itu, aku tidak bisa bangun hari ini,” aku mencoba membuat suaraku setenang mungkin dan berusaha untuk bercanda.

“Hime Sakuranomiya ! Jangan membohongiku, kamu pasti menangis semalaman, aku tahu sifat kamu…” Aku sangat kaget, karena Joon memanggil nama asliku. “Joon, aku… aku menangis karena kejadian kemarin, aku tidak bisa menahan tangisku saat…” aku tidak boleh memberitahu kenapa aku menangis kemarin, “Aku tidak apa-apa, aku menangis, karena sedih melihat ayahku sangat marah kepadaku,” suaraku terlihat yakin saat mengucapkannya, walaupun perasaanku tidak berkata begitu.

“Baiklah, aku mengerti sekarang. Aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi, anggap saja kejadian kemarin, tidak berlaku… Oh, aku lupa memberitahukanmu, bahwa aku akan pindah ke Jepang minggu depan, mungkin ini sangat mendadak buat kamu, tetapi inilah jalan yang terbaik buat kita,” Joon mengakhiri pembicaraan tersebut dengan sikap yang dingin. “Joon, kamu bercanda kan? Ini pasti hanya mimpi atau kamu hanya ingin membuatku kaget? Iya kan?” Air mataku mengalir begitu saja, aku hampir berteriak kepadanya, hatiku sangat terluka, tetapi aku harus tetap membiarkannya.

“Maaf, Hime. Aku tidak berbohong, aku mendapat tawaran menjadi aktor di sana, kamu sangat tahu, itu adalah impianku sejak kecil,” Joon menjelaskan kepadaku, dan memang benar impian Joon sejak kecil adalah menjadi aktor. “Soka, I understand now. I’ll let you go to Japan, don’t forget about me, I think, I have to go now, my parent call me to eat. See you, Joon,” pembicaraan kami berakhir begitu saja, suara tangisku semakin keras, sampai-sampai ibuku khawatir dan mengetuk pintuku.

“Sakura, ada apa? Kenapa kamu menangis?” Aku berusaha berhenti menangis dan berbicara senormal mungkin, “Aku tidak apa-apa, Bu. Aku hanya latihan saja untuk drama yang akan dimainkan di sekolahku,” ibuku sudah tahu bahwa aku berbohong kepadanya, “Baiklah, ibu tidak akan memaksa kamu untuk menceritakannya. Ibu hanya ingin bilang kepadamu, tetaplah sabar menghadapi ini semua, anakku.” Lalu ibuku pun pergi.

*Oh, ini tidak bagus… Hubungan persahabatan mereka sepertinya tidak berjalan lancar lagi… 

*Pertanyaan selanjutnya, apa yang terjadi dengan Joon saat dia pergi dari rumah Mira (Hime)?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar