Sabtu, 29 Mei 2010

Till the End of Time (Part 5)

“Joon, apa yang akan kamu bicarakan sama aku?”
“Sebelum aku mengatakan apa yang ingin kubicarakan kepadamu, jawablah pertanyaanku dengan jujur.”
Seakan waktu berhenti sebentar, Mira menjadi kaku, wajahnya terlihat pucat di bawah sinar rembulan.
“Aku akan menjawab…dengan jujur.”
“Apakah kamu itu tunangan Rio? Apakah kamu mencintainya? Kenapa kamu tidak pernah memberitahukan kepadaku?”
“Benar, Rio adalah tunanganku. Aku lupa untuk memberitahukannya kepadamu, karena project sekolah. Aku… Aku sangat men…”
Tiba-tiba, Mira berhenti bicara, karena tatapan mata dari Joon kepadanya.
“Mira, please, tell me the truth. I know you’ll never love him, I saw that in your eyes.”
“Joon, aku tidak mencintai Rio sama sekali… karena…” (hanya kamu yang dihatiku, Joon.)
Joon menarik Mira ke pelukannya, tidak lama kemudian, Mira menangis.

I wonder Mira is in love with who? I really want to know, Oh God… What am I talking about; I bring my “girlfriend”, because of the invitation card. Actually, she’s totally just my friend. Pikiran Joon terhenti, karena Mira memanggilnya. “Joon, apa yang ingin kamu bicarakan kepadaku?” Mira menghapus air mata yang tersisa di wajahnya. “Err… Aku rasa ini bukan saat yang tepat, but if you insist too, I tell you,” Joon tersenyum kecil kepada Mira. “Bilang saja, aku ingin mendengarnya,” Mira tersenyum balik. “Sebenarnya, cewek yang aku ajak hari ini, bukanlah siapa-siapa. Aku membawanya, karena invitation kamu,” Mira sangat kaget, “My invitation? Bentar, aku ingat-ingat dulu… Oh! Aku suruh semua yang kuundang membawa pasangannya, is this the reason?” Joon mengangguk, “Dan aku tetap ingin menyampaikan sesuatu kepadamu, kalau kamu merasa marah, kamu boleh pergi meninggalkanku,” Joon tiba-tiba menjadi serius. “Aku janji, aku tidak akan marah kepadamu,” udara di sekitar mereka terasa kaku.

“I love you, Mira. Sejak pertama kali, aku menemuimu dan berkenalan denganmu, aku telah jatuh cinta kepadamu. Aku sangat kaget, saat mendengar bahwa kamu sudah mempunyai tunangan, aku ingin mundur, sebab aku tidak ingin persahabatan kita hancur begitu saja,” Joon memegang tangan Mira dengan penuh harapan. “Joon… aku… aku tidak salah mendengar, apa yang kamu baru saja kamu bicarakan?” Mira benar-benar kaget, dia merasa bahagia, di lain sisi, dia merasa takut. “Mira, aku tidak berbohong. Tapi, aku tidak akan mengganggumu lagi, apabila kamu menolakku nantinya,” Joon menatap Mira dengan penuh kasih sayang. “Aku…………”

*Okay, sampai di sini dulu… Pengarangnya jadi bingung ui, karena Joon ternyata suka sama Mira, pasti pembaca bingung ya? Koq bisa begitu?
*Jawaban untuk siapakah cewe tersebut, yang benar adalah A. (“Kekasihnya” Joon).
*Kalo ada request cerita apa gitu? Do please tell me… hha..

*Apakah Mira akan menerima cintanya itu?
a. tidak
b. Iya!!! >.<

*to be continued…

Jumat, 28 Mei 2010

Till the End of Time (Part 4)

“Joon, kamu tidak usah ikut campur lagi… Aku tidak butuh pertolonganmu sama sekali, lagipula Rio ini adalah tunanganku. Dia tidak akan pernah menyakitiku, jadi kamu boleh pergi meninggalkanku sendirian,” saat mengatakannya Mira menahan tangisannya, supaya Joon percaya kepadanya. “Fine, if you want it. I’ll leave you with Rio and there is something I want to talk to you later. Meet me at the park inside this place, I’ll be waiting,” Joon pun pergi meninggalkan mereka, setelah mengucapkannya.

Joon, I’m sorry. I really need your help, but you already say it aloud, that I’m just your best friend. Tiba-tiba, Rio memelukku, “Sudah, nangislah sepuasnya. Aku tidak akan membiarkan wajahmu terlihat sedih, hanya karena dia. Tetapi, aku akan mengizinkannya hanya untuk hari ini,” refleks aku menolak pelukannya dan berlari keluar. Maafkan aku, Mira. Aku melakukan semua ini, hanya karena satu hal.

“Joon, di mana kamu?”
“Aku disini, Mira-chan.”
“Apa yang….”
“Sst… biarkan aku memelukmu, walaupun hanya sebentar saja.”
Mereka berdua pun berpelukan dalam keheningan, tidak ada yang mau melepaskan satu sama lain…
Mereka tidak tahu, ada yang melihat mereka dengan penuh amarah dan kebencian…

“Mirabella, awas kamu! Kamu tidak akan mendapatkan Joon sama sekali, sampai selamanya! Aku bersumpah, aku akan terus mengganggu hidupmu sampai kamu tidak bisa berkutik lagi… Hahahahaha…” cewek ini tertawa sendiri dan berjalan ke pintu keluar…

*Menurutmu, apa yang akan dikatakan oleh Joon?”
a) I love you, Mira.
b) Aku berharap, kamu bisa bahagia sama Rio.

*Siapakah cewek tersebut??
a) Kekasihnya Joon
b) Teman baiknya Mira

Minggu, 16 Mei 2010

Till the End of Time (Part 3)

“Aw…” Aku menjerit kesakitan, karena mencubit lenganku dengan keras. Semua orang yang hadir, terlihat kebingungan karena sikapku ini. “Maaf, silahkan lanjutkan acaranya. Aku permisi ke toilet sebentar,” karena malu, aku pergi ke toilet secepat mungkin. Tanpa disadari Mirabella, ada yang mengikutinya secara diam-diam.

Di toilet, “Kenapa aku harus mengalami ini semua? Apakah aku ini tidak berarti kepada orang tuaku? Dan… kenapa Rio bisa menjadi tunanganku?” (Blam!) suara pintu ditutup. Mira pun menoleh ke belakang, “Rio? Kamu mau ngapain masuk ke toilet ini?” (Klek!) Pintu dikunci. “Aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun kepadamu dan aku ingin bersama denganmu, sejak dulu aku telah jatuh cinta kepadamu… Tapi kamu tidak pernah menoleh ataupun memberiku harapan, kamu malah memberi Joon harapan itu! Kamu tahu, pada saat itu, aku masih bersabar, karena aku masih kecil. Sekarang, aku tidak akan bersabar lagi!”

“Tidak! Menjauh dariku, jangan bergerak dari tempatmu atau aku akan berteriak minta tolong!” sangking ketakutannya, seluruh tubuhku bergemetar. Rio tersenyum, dia tetap melangkah maju terus mendekati arahku, “Kenapa? Apakah kamu takut denganku? Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa Joon yang kamu cintai itu, sudah mempunyai KEKASIH! Sadarlah dan berhenti berharap..!” Wajah Rio terlihat sangat merah, karena kemarahannya kepada Mira. “Aku tahu semua itu, aku sadar dia telah mempunyai kekasih… Tidak bisakah, kamu membiarkan aku bermimpi hanya untuk beberapa saat lagi? Suatu saat nanti, aku pasti bisa melupakannya,” air mataku mengalir begitu saja, karena menjelaskan hal ini.

“Mira? Kamu ada di dalam? Kenapa kamu berteriak?” Joon terdengar panic dari luar. “Joon, aku sedang bersama Mira di dalam. Aku hanya ingin berdua bersamanya, lagipula apa urusannya dengamu?” Rio berkata dengan tenangnya. “Kurang ajar kamu! Aku ini sahabatnya Mira, sebagai sahabatnya aku berhak ikut campur!” Joon berusaha membuka pintunya. “Teruslah mencoba, pintunya sudah kukunci!” Rio merasa menang. “Kamu……”

*Menurutmu apa yang akan dilakukan Joon?
a. mendobrak pintu
b. meninggalkannya begitu saja

*Apa yang akan dikatakan oleh Mira?
a. “Kamu tidak usah ikut campur lagi
b. Joon, tolong aku….

*To be continued*

Sabtu, 15 Mei 2010

For you..

1 hal yang ingin aku katakan kepadamu, apabila kamu telah membaca blogku.
Maafkan aku bila ada kesalahan kata" atw ada beberapa hal yg kamu rasa menyinggungmu ataupun menyindirmu..
Hanya dgn blog inilah, aku bisa menuliskan apa saja yang ingin kukatakan kepadamu.
Bukannya aku tidak mau berbicara dnganmu. Cumanya, aku merasa kaku dan gugup, apabila berada di dekatmu.
Karena aku jarang berbicara kepadamu.

Till the End of Time (Part 2.)

“Aku akan memberikan potonganku kepada kamu...” aku menunjuk orang tersebut, walalupun aku tahu ini salah. Mereka semua melihat ke arah sana, dengan reaksi yang kaget, terutama kekasihnya. “Aku memberikan potongan kue ini ke sahabatku yang tercinta, ini sebagai rasa terima kasih karena dia bisa bertahan berteman dengan aku…” Mereka semua tertawa, karena omonganku ini. “Terima kasih, tapi kamu yakin nih, potongan kue yang pertama ini paling spesial lowh buat yang ultah hari ni…” dia menatapku dengan senyumnya. “a…aku yakin koq soalnya aku belum punya pasangan masa aku kasih ke sembarang orang.” Sanking gugupnya, aku berbicara tanpa ada koma, itu semua membuatku malu.

Tiba-tiba, ada yang menutup mataku dari belakang, “Si..Siapa itu? Kenapa kamu menutup mataku?” berusaha untuk melepaskan tanggannya. “Ini aku, Rio, pacarmu. Kamu curang dah, masa potongan pertama bukannya kasih aku, malahan kasih cowok ini?!” Semua orang yang hadir di pestaku terdiam karena kaget, “Rio? Kamu pacarku? Dan siapa kamu? Aku baru pertama kali bertemu denganmu…” aku sangat syok, karena dia itu adalah teman masa kecilku.

“Orang tuamu yang menjodohkan aku denganmu, dan aku menerimanya dengan senang hati..” Rio berkata dengan tenang. “Ini semua tidak mungkin, kamu hanya bercanda saja kan? Orang tuaku tidak mengatakannya padaku, aku pasti hanya bermimpi!"

*Menurutmu, apakah ini hanya mimpi?
*TO be Continued..

Jumat, 14 Mei 2010

The Feeling inside my Heart...

Saat kamu masuk ke dalam kehidupanku, dunia ini terasa hidup dan penuh warna...
Kadang, aku ingin bertanya kepadamu, "kenapa kamu memilih aku?"
Kamu hanya menjawab, "Karena aku telah jatuh cinta kepadamu..."
Aku merasa tak yakin atas jawabannya, ini tidak mungkin terjadi, aku pasti bermimpi.
Sewaktu kucubit lenganku, aku terbangun dari tempat tidurku, "Ternyata ini semua hanya mimpi.."
Ntah kenapa, aku merasa ada yg mengalir dari wajahku, saat kupegang, ternyata air mataku mengalir tanpa kusadari.
Kenapa aku harus menangis? Apakah karena perasaan ini?
Aku berharap, aku dapat melupakanmu, supaya aku tidak pernah mengganggu hidupmu lagi...

Rabu, 12 Mei 2010

Till the End of Time

Saat aku melihatmu, ada yang berubah darimu, ntah kenapa aku merasakan ada perbedaan dari dirimu… Dari cara kamu berbicara kepadaku, berjalanmu, sampai tingkah lakumu… Ini semua membuatku bingung, apakah aku yang salah melihatnya atau memang itulah yang terjadi sekarang. Kamu terlihat bahagia setiap harinya, aku ingin sekali bertanya kepadamu, hal apakah yang telah membuatmu terlihat sangat bahagia?

Aku sering melihatmu memegang telepon genggammu, kamu selalu tersenyum saat membaca sms dari orang tersebut, sewaktu telepon pun, kamu berubah, wajahmu terlihat sangat bahagia. Awalnya, aku mengira kamu sedang mendapat rejeki, ternyata setelah sekian lamanya, kamu mengaku kepada semua orang, bahwa kamu sudah mempunyai seorang kekasih… Pengakuanmu membuatmu kaget, sebab sekian banyaknya yang ingin menjadi kekasihmu, selalu kamu tolak, sungguh hari yang sangat aneh…

Tidak lama kemudian, kamu membawa kekasihmu datang ke acara ulang tahunku, kamu kenalkan dia kepadaku, aku tidak pernah mengharapkan hal itu terjadi. Sebab, aku memendam rasa suka kepadamu. Tetapi, karena aku tidak ingin terlihat sedih, aku tersenyum bahagia di depanmu dan kekasihmu. Tidak lama kemudian, acara pemotongan kue pun dimulai, mereka bertanya kepadaku, “kamu akan memberikan potongan pertama kepada siapa?”. Aku menjawab, “Aku akan memberikan potongan pertamaku kepada …..”

*To be continued*

Kamis, 06 Mei 2010

Permintaan Pertama dan Terakhirku...

Aku bingung,
terhadap orangtuaku...
Mereka menyuruhku memilih,
sesuka hatiku...

Sewaktu aku memilih,
dia melarangku untuk memilih hal itu...
Aku membiarkannya,
tetapi lama-kelamaan aku tidak tahan...

Aku selalu merasa sedih,
saat memikirkan hal tersebut....
Aku ingin sekali jujur padanya,
aku ingin memilihnya sendiri...

Tetapi...
kamu selalu menolaknya...
Aku menjelaskan alasanku,
kamu masih tetap menolaknya...

Sedangkan,
teman-temanku bebas memilih...
Kenapa aku tidak boleh?
Aku merasa ini semua tidak adil...

Apakah karena aku anak pertama?
Itu mungkin alasan pertamanya....
Tapi, buat apa menyuruhku untuk
belajar bidang ini?

Apabila,
aku sama sekali tidak suka dengan bidang tersebut...
Aku berharap,
Hanya sekali ini, aku boleh memilih...

Fighting!!

Detik demi detik,
Hari demi hari,
Tahun demi tahun,
tak terasa waktu berjalan sangat cepat...

Ujian sudah hampir dimulai,
kita semua berusaha semaksimal mungkin...
Biarkanlah waktu kita tersita,
sampai ujian ini berakhir...

Maju! Semangat! Berjuang!
Itulah kata-kata yang keluar....
Guru-guru terus mengajar,
tanpa mengenal lelah...

Marilah kita lulus bersama,
dengan nilai yang diharapkan....
Supaya masa depan kita luas,
orangtua pun senang!...
\^0^/

Like a Princess

Kamu bagaikan sang putri,
dari cara kamu melihat,
berjalan,
dan bicara..

Apakah kamu pernah tahu?
Orang lain berkata kepadaku tentang dirimu...
Mereka bilang, kamu itu terlihat sombong...
Aku hanya tersenyum kecil di depan mereka...

Kata-katamu itu sangatlah pedas,
menusuk hati orang sangat dalam...
Walaupun, niatmu hanya bercanda saja...
Tahukah kamu siapakah orang tersebut?

Nasihat kepadamu (II)

Hari demi hari,
aku terus memperhatikan kamu...
Senyumanmu membangkitkan semangatku...
Tawamu membuat orang tertawa...

Sewaktu ujian datang,
kamulah orang yang selalu terlihat tenang...
Tidak pernah ada kata 'stress' yang muncul darimu...
Aku merasa kesal kepadamu...

Sedangkan aku,
Aku selalu belajar keras,
sewaktu ujian aku selalu berusaha keras,
Tetapi, nilai ujianku lebih tinggi daripadamu...

Aku berharap,
ujian yang akan datang,
kamu bisa belajar lebih baik..
Supaya orangtuamu merasa puas...

Always waiting for you

Rintik-rintik hujan yang turun,
bagaikan air mataku yang mengalir...
Aku tidak tahu,
kenapa air mata ini tidak bisa berhenti...

Kamu menghilang lagi hari ini...
Tetapi, bayanganmu tetap ada,
di pikiranku...
Kenapa sulit sekali untuk menhapusmu?

Apakah karena aku...
menunggu beberapa kata darimu?
Tetapi, itu tidak mungkin..
Aku harus tetap melupakanmu...

Meskipun, aku tidak berharap,
adakah kesempatan itu terbuka untukku?
Atau tidak sama sekali?...
Aku hanya bisa menunggumu...
(walaupun kamu tidak pernah membalasnya...)