Sabtu, 15 Mei 2010

Till the End of Time (Part 2.)

“Aku akan memberikan potonganku kepada kamu...” aku menunjuk orang tersebut, walalupun aku tahu ini salah. Mereka semua melihat ke arah sana, dengan reaksi yang kaget, terutama kekasihnya. “Aku memberikan potongan kue ini ke sahabatku yang tercinta, ini sebagai rasa terima kasih karena dia bisa bertahan berteman dengan aku…” Mereka semua tertawa, karena omonganku ini. “Terima kasih, tapi kamu yakin nih, potongan kue yang pertama ini paling spesial lowh buat yang ultah hari ni…” dia menatapku dengan senyumnya. “a…aku yakin koq soalnya aku belum punya pasangan masa aku kasih ke sembarang orang.” Sanking gugupnya, aku berbicara tanpa ada koma, itu semua membuatku malu.

Tiba-tiba, ada yang menutup mataku dari belakang, “Si..Siapa itu? Kenapa kamu menutup mataku?” berusaha untuk melepaskan tanggannya. “Ini aku, Rio, pacarmu. Kamu curang dah, masa potongan pertama bukannya kasih aku, malahan kasih cowok ini?!” Semua orang yang hadir di pestaku terdiam karena kaget, “Rio? Kamu pacarku? Dan siapa kamu? Aku baru pertama kali bertemu denganmu…” aku sangat syok, karena dia itu adalah teman masa kecilku.

“Orang tuamu yang menjodohkan aku denganmu, dan aku menerimanya dengan senang hati..” Rio berkata dengan tenang. “Ini semua tidak mungkin, kamu hanya bercanda saja kan? Orang tuaku tidak mengatakannya padaku, aku pasti hanya bermimpi!"

*Menurutmu, apakah ini hanya mimpi?
*TO be Continued..

1 komentar: