Jumat, 09 Juli 2010

Till The End of Time (part 6)

“Aku….” Apa yang harus kukatakan kepadanya? Aku juga suka kepadanya, tetapi apabila aku menerimanya. Belum tentu orang tuaku akan menerimanya, karena aku sudah mempunyai tunangan. Oh God, apa yang harus kulakukan sekarang?? Kata Mira dalam hatinya. “Mira-chan? Apakah kamu memerlukan waktu untuk menjawabnya?” Joon bertanya. “Bolehkah aku meminta waktu tersebut? Sebab, ini terlalu mendadak, aku tidak bisa menjawabnya sekarang,” Mira melihat kearah bulan purnama. “Yah, tentu, Mira-chan… Aku pasti memberikanmu waktu berpikir,” senyum Joon, akhirnya mereka berdua pun tenggelam dalam kesunyian malam tersebut sambil melihat bulan purnama yang indah.

Keesokan harinya……

“Mira, ingat bawa tugas yang ibu suruh kumpulkan tadi dan taruh di meja ibu, mengerti?” perintah guru tersebut.
“Mengerti, Bu,” jawab Mira.
“Baiklah, pelajaran hari ini sampai disini dulu, kita ketemu besok pagi, selamat siang, anak-anak!”

Setelah guru tersebut keluar, murid-murid di kelas ini langsung heboh, karena waktu istirahat telah datang. Sewaktu saya mengumpulkan tugas, Joon datang ke kelasku, lalu, “Mira-chan, sini biar aku Bantu kamu kumpulkan tugas-tugas ini,” sebelum kuiyakan, dia sudah mengumpulkan tugas-tugas di setiap meja dengan cepat. “Joon, pelan-pelan saja. Tidak ada yang mengejarmu kok, hahaha…” karena lucu, aku pun tertawa melihat gerakannya. “Oh ya, maaf, Mira-chan, karena aku terbiasa melakukan sesuatu terburu-buru,” Joon pun memelankan sikapnya tadi, setelah itu kami sama-sama ke ruang guru dan pergi ke taman sekolah.

Di taman sekolah…

“Joon, aku sudah memikirkan jawaban untuk kamu…” saat itu, Joon merasa gugup untuk mendengarkan jawabannya, sebab dia sangat takut ditolak oleh Mira. “A…Ehem… Apa jawaban kamu, Mira-chan?” Oh God, please, I hope, she will accept me... “Aku… Aku tidak bisa, Joon,” Joon merasa hancur saat itu, tetapi… “Karena aku sangat mencintaimu, makanya aku tidak bisa menolak ataupun membohongi perasaanku sendiri,” aku tersenyum kepada Joon dan aku rasa mukaku pasti merah padam. Joon langsung menarik Mira ke dalam pelukannya, “Joon?! Ini di seko…” Joon memotong pembicaraan Mira, “Shhht… Mira-chan, biarkan aku memelukmu sebentar saja. Sebelumnya, aku sangat berterima kasih atas jawabanmu unutk menerimaku. Aku sangat takut, kalau kamu akan menolakku dan kita tidak bisa bersama lagi…” tiba-tiba, Joon merasakan sesuatu yang mengalir dari wajah Mira. “Mira-chan!! Kenapa kamu menangis? Apakah aku mengucapkan sesuatu yang salah?” Joon sangat kaget dan dia mengira bahwa dia melukai kekasihnya ini. “Tidak, bodoh (Mira mengucapkannya dengan bercanda). Aku hanya menangis, karena aku terlalu senang. Ini semua seperti mimpi menjadi kenyataan, tinggal waktunya menghadap orang tuaku,” Mira terlhat sedih, sewaktu dia mengucapkan orang tuanya.

TBC

*Nah, pembaca, apakah ini cukup memuaskan bagi Anda? Saya ingin meminta maaf, apabila, cerita ini terlihat aneh buat anda. Karena yang saya tahu, Mira itu sudah punya tunangan…

*Pertanyaan selanjutnya: Apakah orang tua Mira akan setuju?
Kali ini tidak ada pilihan, berikanlah jawaban Anda dan berikan alasannya… ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar