Selasa, 13 Juli 2010

Till The End of Time (part 12)

Setelah mereka keluar dari ruangan dokter, dokter tersebut tidak bisa menahan tawanya lagi. “Hahaha... Untunglah tidak ketahuan, aku sangat merasa bersalah kepada Hime, matanya agak bengkak, akibat menangis. Semoga Joon akan segera menyelesaikannya secepat mungkin,” dokter tersebut berusaha untuk tidak ketawa lagi.

“Ryo, bolehkah aku bermalam disini hari ini? Aku ingin menemani Joon ....” Ryo langsung memotong pembicaraannya, “Tentu saja boleh, Hime-chan. Aku akan menginap di hotel malam ini, besok aku akan membawa baju ganti dan sarapan untukmu,” setelah mengecup kening Hime, Ryo pun pergi ke hotel.

Di kamar Joon, “Joon, maafkan aku tadi. Aku pasti telah membuatmu kaget, aku akan memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Hime Sakuranomiya, tetapi dulu kalian sering memanggilku dengan nama baptisku, Mirabella. Kita berteman sejak umur 3 tahun, apa kamu ingat Ryo? Dia juga sahabat kita, cumanya dia tidak terlalu suka denganmu,” Hime tidak sadar, bahwa Joon tersenyum saat itu dan tetap melanjutkan, “Oh ya, apakah kamu ingat, cita-cita kamu itu menjadi aktor yang terkenal dan disukai setiap orang... Aku baru sadar, bahwa aku masih mencintaimu (saat mengatakan kalimat ini, suaraku hampir tidak terdengar) ...”

“Hahahahaha....” Joon tidak bisa menahan tawanya lagi, “Maaf, Hime-chan. Seharusnya aku tidak membohongimu seperti ini, aku sebenarnya tidak mengalami kecelakaan apapun. Aku hanya ingin mengetes perasaanmu terhadapku, dan bagaimana kemampuan aktingku,” Hime menangis, mukanya terasa panas, aku sangat marah kepada Joon, “Lee Hye Joon! Teganya kamu membohongiku!! Apakah kamu tahu betapa khawatirnya aku padamu?! Aku... Aku...”

Joon memelukku dan terus meminta maaf, “Hime, maafkan aku... Aku sadar, aku salah, karena telah membohongimu dengan cara seperti ini. Aku tidak bisa melepaskanmu begitu saja, walaupun aku tahu, kamu sudah bertunangan dengan Ryo,” Hime melepaskan pelukan Joon dengan halus, “Joon, aku... juga tidak bisa melepaskanmu, tetapi kita harus bisa menghadapinya, sebab kamu sudah tahu, kenapa aku melakukannya.”

“Yah, aku tahu. Karena itu, aku tidak akan menyerah untuk mendapatkanmu kembali...” aku sangat senang mendengar Joon berkata seperti itu, “Aku akan menunggumu, Joon...” malam itu, aku tertidur pulas dalam pelukan Joon.

Keesokan harinya, Ryo datang ke rumah sakit dan sewaktu dia melihat Hime tertidur pulas dalam pelukan Joon, dia sangat terluka dan “Lee Hye Joon! Apa yang kamu lakukan? Bukankah kita sudah sepakat, apabila Hime sudah bertunangan denganku, kamu tidak akan mengganggunya lagi?” suara Ryo membangunkan Hime dari tidurnya. “Ryo...kun, apa maksud kamu itu?” aku sangat bingung. “Tidak apa-apa, Hime. Ryo, aku tidak jadi mengikuti kesepakatan tersebut, kalian belum menikah, aku masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkannya!” Ryo pergi begitu saja, dia sangatlah marah dan sangat ingin menghajar Joon, teringat ada Hime disana, dia tidak berniat untuk melakukannya.

“Joon, aku menghargai apa yang yang kamu ucapkan semalam kepadaku, setelah semalam, aku sudah berpikir untuk menarik kata-kataku untuk menunggumu, sebab ini semua tidak akan terjadi. Tanggal pernikahanku sudah ditetapkan, setelah aku tamat SMA, aku akan dinikahkan dan waktu itu sudah mau mendekat, 2 bulan lagi, dan karir kamu juga sudah dimulai,” saat berkata kepada Joon, aku berusaha untuk menghindari tatapannya yang terlihat terluka saat itu.

“2 bulan lagi? Baik, aku tahu. Kita lihat saja nanti, apa yang bisa kulakukan...” aku merasa itulah pembicaraan terakhirku dengan Joon, saat aku pulang dengan Ryo, karir Joon pun dimulai. Karena jadwalnya sangat padat, kami sangat jarang bertelepon, mungkin sudah tidak pernah, aku pun sibuk dengan ujian akhir sekolah.

Baju pernikahanku sudah siap dan tempat pernikahan, kartu undangan, semuanya sudah disiapkan. Tetapi, apakah aku siap untuk menikahi Ryo secepat ini? Walaupun, aku sudah bisa menerima Ryo sebagai tunanganku, bukan berarti aku mencintainya. Semoga, sampai di akhir waktu nanti, aku bisa melihatnya, sebelum aku menikah dengan Ryo...

*Okay, part 12 ini terlihat sedikit sedih dan lucu, itu menurutku... Nah, aku akan menantikan komentar kalian tentang part ini ya... Supaya aku tahu, apakah ini bagus atau tidak... Thank you.. ^.^/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar