Minggu, 03 Oktober 2010

Wedding Dress (Part 3)

Besok paginya, aku tidak bekerja, hmm… Apa yang harus kulakukan hari ini? Apakah aku pergi ke mall saja dan membeli baju baru? Atau pergi ke taman untuk refreshing? Sewaktu aku merencanakan apa yang akan kulakukan, nada dering telepon genggamku berbunyi, “I got you babe, I call, I call it chocolate love….”

“Selamat pagi, Kei-san. Ada yang bisa aku bantu?”

“Etto… Hikaru-chan… Err… Apakah kamu ada waktu kosong hari ini?”

“Hmm… Aku tidak bekerja hari ini dan aku juga belum merencanakan mau melakukan apa hari ini, kenapa, Kei-san?”

“…….”

Tidak ada jawaban selama 2 menit…

“Kei-san? Apakah kamu masih disana?”

“Oh ya… Ano, Hikaru-chan, maukah kamu bertemu denganku hari ini? Err… Itupun kalau kamu bisa dan mem…”

“Aku bisa bertemu denganmu, tetapi… alasannya apa, Kei-san?”

“Aku… aku akan jelaskan alasannya saat bertemu nanti. Kalau begitu, aku akan menjemputmu jam 12 nanti.”

“Oh, okay…”

Sebelum aku siap berbicara, Kei-san sudah menutup teleponnya…

‘Aneh, Kei-san kenapa ya? Kenapa dia terlihat sangat kebingungan dan aneh? Apakah ada masalah dengan perusahaan? Sebaiknya, aku segera bersiap-siap, karena sudah pukul 10… Baju apa yang sebaiknya aku pakai untuk nanti?... Tunggu dulu…! Kenapa ini seperti kencan jadinya??’ pikiranku sangat dipenuhi dengan pertanyaan itu…

Tepat pada pukul 12 siang, Kei-san berada di depan pintu rumahku… Aku pun segera mengunci pintu rumah dan langsung memasuki mobilnya. Selama 10 menit perjalanan, tidak ada satu pun yang memulai pembicaraan dan atmosfir di dalam mobil, sangatlah aneh dan kaku, aku pun memulai pembicaraan saat dia juga memulai pembicaraan.

“Hikaru…”

“Kei-san…”

Kami berdua berbicara di saat yang bersamaan, lalu…

“Kamu bicara duluan, Hikaru-chan”

“O…Okay… Aku hanya ingin tahu, apa alasannya, hari ini Anda mau bertemu denganku?”

Kei-san terdiam (lagi)…

“Kei-san, apabila kamu tidak mau bilang, aku akan turun disini!” ujarku dengan nada (sedikit) mengancam.

“Okay, Hikaru-chan… Aku akan bilang alasannya…”

Aku hanya menatapnya untuk menunggu jawaban darinya…

“Aku mengajak kamu untuk bertemu dengan orang tuaku, mereka ingin aku segera mendapat seorang tunangan atau calon istri… Dan sampai sekarang, aku masih belum mencari tunangan, karena kerjaan di kantor. Karena kamu sebentar lagi akan menjadi asisten pribadiku, aku ingin kamu menolongku kali ini…”

Sekarang aku yang terdiam, sebab aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, ini semua terlalu mendadak.

“Tetapi, kalau kamu ti……..”

“Baik… Aku akan menjalankan tugas ini, tetapi dengan satu syarat, hubungan ini hanyalah pura-pura!”

Kei-san tersenyum, “Okay! You’re my life saver… Sekarang, aku akan membawamu ke rumah orang tuamu dan berusaha sebaik mungkin terlihat seperti sepasang kekasih yang benar-benar sedang jatuh cinta… kamu bisa?”

“Tenang saja, Kei-san. Dulu sewaktu aku masih sekolah, aku pernah mengikuti eskul acting, jadi… kamu serahkan saja padaku…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar