Jumat, 24 September 2010

Wedding Dress

Bab 1

Namaku Hikaru Youmi, umurku 20 tahun, bekerja di bidang fesyen desain di perusahaan Quasimodo. Tiap hari, para model memakai pakaian yang sangat bagus, dan itu semua membuatku iri, sebab model baju yang kudesain, belum mencapai standar yang pas di mata atasanku.

Anyway, aku orangnya sangatlah pendiam di tempat kerjaku, tetapi semua karyawan disini terus menerus menghindariku. Bukankah itu hal yang sangat aneh? Saat aku berada di toilet, aku mendengar sekilas ucapan mereka tentang aku, ternyata mereka menghindariku, karena aku melihat mereka dengan sorot mata yang agak galak.

Aku hanya tertawa kecil saja di dalam hatiku, sebab aku tahu, itu adalah kebiasaan lamaku sejak aku SMP. Aku orangnya, (sebenarnya) ramah, suka berbicara dan kelemahanku adalah aku tidak bisa mengatakan ‘tidak’ untuk membantu orang. Terkadang, aku sudah sangat capai, tetapi, aku kasihan melihat temanku yang tidak mendapatkan bantuan, alhasil, akulah yang berkerja lebih.

Aku memakai kacamata, terkadang kontak lensa yang berwarna ungu atau merah darah. Rambutku panjang sampai batas pinggangku dan agak bergelombang, berwarna cokelat tua. Karena aku seorang fesyen desain, aku selalu memakai baju yang kubuat sendiri. Aku sudah mendesain sebanyak 50 baju dan yang disukai oleh atasanku hanyalah 35 buah dan target yang harus kucapai bulan ini, adalah 100 buah desain yang unik dan menarik!

***

“Hikaru, datanglah ke ruanganku sekarang, ada yang mau aku bicarakan denganmu, segera!” perintah bosku melalui intercom. “Baik, Kei-sama, aku akan segera kesana,” aku pun bergegas ke ruangannya dan bertanya-tanya kepada diriku sendiri, apa yang mau dibicarakan oleh bosku ya?

Di ruang Kei…

“Kei-san, apa yang mau kamu bicarakan?” aku bertanya.

“Aku ingin tahu, apakah kamu telah membuat desain yang baru lagi untuk perusahaan kita hari ini?” dia bertanya.

“Mm… Aku sudah membuat desain yang baru tadi pagi, tetapi aku tidak tahu, apakah kamu suka dengan desainnya atau tidak,” aku mengeluarkan desainku kepadanya.

Okay, let me see…Hmm…”

Aku berusaha untuk tidak terlihat gugup di depannya.

10 menit kemudian…

“Aku suka dengan semua desainmu kali ini, semua terlihat bagus dan modis untuk musim tahun ini. Aku berharap, kamu bisa mempertahankan prestasi ini dan aku akan menunggu desain kamu yang selanjutnya,” Kei-san terlihat sangat puas dan senang akan hasil kerjaku.

“Baik, Kei-san. Aku akan terus berusaha untuk menghasilkan desain yang kamu mau, permisi.”

Aku keluar dari ruangannya dengan penuh aura senang, semua karyawan yang berada di sana menatapku dengan pandangan yang sangat aneh. Tetapi, saat aku membalas tatapan mereka, satu per satu langsung memalingkan mukanya dengan cepat. Aku baru ingat, mereka takut dengan tatapanku, (hehehe)…

Aku lupa mendeskripsikan pakaian seperti apa yang kupakai hari ini, aku memakai tank top berwarna coklat, dengan celana jeans berwarna biru tua, aksesoris yang kupakai, kalung panjang yang lambangnya salib, anting-anting yang lambangnya salib juga, dan rambutku kuikat setengah. Tetapi, aku tidak memakai kontak lensa hari ini, jadi pastinya kamu sudah tahu aku memakai apa.

Aku hanya berharap, semoga aku bisa secepat mungkin mencapai 100 desain baju dalam waktu dekat ini, supaya aku bisa dipromosikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar